Sabtu, 14 Desember 2013

DESEMBER

Hai Desember . . .
aku masih disini mencoba bertahan
aku harus menghadapinya
aku tau
Sampaikan pada Januari
aku memberikan harapan . . .

Rabu, 13 November 2013

bingung

tanda tanya yang penuh dalam benak, menyeruak ke permukaan hingga terbersit guratan-guratan mimik beradu dengan lamunan, ingin hati hendak bertanya ada apa mengapa, tapi pada siapa dia bertepi, jawaban keragu-raguanpun muncul tanpa perintah menerka jawaban yang semakin sesak saling berebut untuk keluar dari pikiran. sebenarnya aku ingin tahu kenapa seseorang tak menyambut senyumku? kenapa tak ada kata yang terlontar untukku? kenapa tak satupun balasan dari pesanku? kadang aku berpikir apakah mungkin seseorang akan pergi dari hidupku? mengapa waktu begitu lama dan tak bersahabat saat aku menunggunya?

kini kebingungan mulai menggoda, mungkin aku berbuat salah? atau aku telah menyayat hatinya tanpa aku sadari? sebenarnya apa yang terjadi? jangan sita waktuku! terlalu banyak yang harus aku pikirkan! kembalikan pikiranku!

aku tau . . .

teman . . .
senyumannya tak bersambut lagi sekarang
dia seperti dulu lagi, seperti kita tak pernah bertemu
kamu anggap duniamu telah hancur
akupun mengerti rasanya jika sepertimu
kawan . . .
sampai kapan kan sesali kepingan kisahmu
yang telah hancur, usang tak tersentuh
sudahi saja kisahnya
anggap saja itu yang terbaik
sahabat . . .
genggamlah tanganku
aku ingi berlari bersamamu
tarik nafas panjang dan bersiaplah
kita akan berlari menyebrangi dunia yang hampir tenggelam . . . 

Senin, 11 November 2013

si penghancur

seperti sesuatu yang asing masuk kedalam tubuhku dengan cepat menghancurkan sistem saraf dalam otak, hingga aku tidak mengenali perintah yang harusnya aku patuhi, tak mengenal siapa diri ini, membuatnya seperti doktrin yang melekat tertanam dalam mental, separah itukah?? saat senyuman yang ingin aku lemparkan sama sekali tidak tergurat dalam wajahku, hingga membuat semuanya jadi salah, yang tersisa hanyalah tatapan dingin menusuk saling bertanya. dengan sekejap bayangannya selalu menempel seakan bagian dari hidup ku. kenapa seharusnya rasa manis berubah menjadi tak karuan seperti ini, dari mana sebenarnya harus aku mulai, biarkan saja tanpa adanya sebab akibat, atau angin yang akan menyampaikannya, virus apa sebenarnya??? aku benar-benar tidak mengerti dan masih menerka-nerka, seperti sel kangker yang semakin lama semakin berkembang. 

Hey !!

hey . . .
kamu yang masih diam, yang tetap mempertahankan kelembamannya, tak pernah terusik dari diamnya,  menatap dengan tatapan kosong, mendengar dengan bisikan lirih, menyaut jika dikehendaki, dan berkata tanpa daya . . .

masihkah kamu seperti itu??

seharusnya kamu beranjak dari lubang perangkap tempat mu terjatuh, ayolah itu tidak dalam bahkan belum ada apa-apanya dibandingkan yang akan kau hadapi di depan, terlalu bodoh jika selalu menunggu datangnya keajaiban jika hanya termenung tanpa satupun hal yang dapat mendatangkan keajaiban itu, cepat bergegaslah sebelum mereka enggan dan ingin melewatkan mu!! aku pikir sudah waktunya kamu melangkah.

Kamis, 10 Oktober 2013

Pelajaran dari keran air kering


Hampir dua hari keran air di kostan kami tidak seperti biasanya, menjadi kering kerontang seperti tidak ada air yang dapat mengalir untuk kami gunakan, walhasil aktifitas jadi terganggu yaaaaah mau gimana lagi kalau bukan nebeng ke Mesjid sebelah. Keadaan semakin memburuk saat Bapak bilang mesinnya belum bisa jalan dan keranpun masih sama seperti sebelumnya kering kering kering . . .

Dan yang terlihat adalah cucian numpuk, piring kotor, kamar mandi nyaris tidak ada kehidupan (terlalu mendramatisir kah??) yaaaah memang itu kenyataannya.

Warga penghuni kostan mulai risih dengan keadaan sehingga mereka berinisiatif sendiri, ada yang pergi ke kostan teman misalnya, ada juga yang masih mencoba bersabar menunggu datangnya air seperti kita bertiga.

Keadaan juga sangat tidak mendukung sebentar lagi kita mudik untuk Hari Raya Idul Adha penghuni bawah sudah sangat sepi, mungkin mereka sudah pulang duluan.
Disaat inilah kita berpikir harus bersyukur disetiap keadaan, bukankan kemarin sebelumnya kita tidak punya masalah dengan keran air yang kering seperti sekarang, dan kita tidak memikirkannya seperti semua berjalan dengan mestinya dan kita sibuk dengan hal yang lain hingga membuat kami lupa untuk berterima kasih.

Yah seharusnya memang begitu harus berterimakasih Kepada Yang Maha Pengasih yang telah memberikan semua yang kita butuhkan tanpa kita sadari, sungguh Besar Karunia dan Rizky yang Kau limpahkan . . .

intinya kita harus selalu bersyukur dalam keadaan apapun, dengan adanya ini menjadikan kita untuk belajar bersabar, kita tahu sekarang bagaimana rasanya berada dalam keadaan sulit akan air, coba lihat bukankah masih banyak diluar sana sodara kita yang kesulitan air???
akan ada hikmah dalam setiap kejadian, apapun itu hanya orang beruntung yang dapat memetik pelajaran dibalik itu semua . . .