Rabu, 13 November 2013

bingung

tanda tanya yang penuh dalam benak, menyeruak ke permukaan hingga terbersit guratan-guratan mimik beradu dengan lamunan, ingin hati hendak bertanya ada apa mengapa, tapi pada siapa dia bertepi, jawaban keragu-raguanpun muncul tanpa perintah menerka jawaban yang semakin sesak saling berebut untuk keluar dari pikiran. sebenarnya aku ingin tahu kenapa seseorang tak menyambut senyumku? kenapa tak ada kata yang terlontar untukku? kenapa tak satupun balasan dari pesanku? kadang aku berpikir apakah mungkin seseorang akan pergi dari hidupku? mengapa waktu begitu lama dan tak bersahabat saat aku menunggunya?

kini kebingungan mulai menggoda, mungkin aku berbuat salah? atau aku telah menyayat hatinya tanpa aku sadari? sebenarnya apa yang terjadi? jangan sita waktuku! terlalu banyak yang harus aku pikirkan! kembalikan pikiranku!

aku tau . . .

teman . . .
senyumannya tak bersambut lagi sekarang
dia seperti dulu lagi, seperti kita tak pernah bertemu
kamu anggap duniamu telah hancur
akupun mengerti rasanya jika sepertimu
kawan . . .
sampai kapan kan sesali kepingan kisahmu
yang telah hancur, usang tak tersentuh
sudahi saja kisahnya
anggap saja itu yang terbaik
sahabat . . .
genggamlah tanganku
aku ingi berlari bersamamu
tarik nafas panjang dan bersiaplah
kita akan berlari menyebrangi dunia yang hampir tenggelam . . . 

Senin, 11 November 2013

si penghancur

seperti sesuatu yang asing masuk kedalam tubuhku dengan cepat menghancurkan sistem saraf dalam otak, hingga aku tidak mengenali perintah yang harusnya aku patuhi, tak mengenal siapa diri ini, membuatnya seperti doktrin yang melekat tertanam dalam mental, separah itukah?? saat senyuman yang ingin aku lemparkan sama sekali tidak tergurat dalam wajahku, hingga membuat semuanya jadi salah, yang tersisa hanyalah tatapan dingin menusuk saling bertanya. dengan sekejap bayangannya selalu menempel seakan bagian dari hidup ku. kenapa seharusnya rasa manis berubah menjadi tak karuan seperti ini, dari mana sebenarnya harus aku mulai, biarkan saja tanpa adanya sebab akibat, atau angin yang akan menyampaikannya, virus apa sebenarnya??? aku benar-benar tidak mengerti dan masih menerka-nerka, seperti sel kangker yang semakin lama semakin berkembang. 

Hey !!

hey . . .
kamu yang masih diam, yang tetap mempertahankan kelembamannya, tak pernah terusik dari diamnya,  menatap dengan tatapan kosong, mendengar dengan bisikan lirih, menyaut jika dikehendaki, dan berkata tanpa daya . . .

masihkah kamu seperti itu??

seharusnya kamu beranjak dari lubang perangkap tempat mu terjatuh, ayolah itu tidak dalam bahkan belum ada apa-apanya dibandingkan yang akan kau hadapi di depan, terlalu bodoh jika selalu menunggu datangnya keajaiban jika hanya termenung tanpa satupun hal yang dapat mendatangkan keajaiban itu, cepat bergegaslah sebelum mereka enggan dan ingin melewatkan mu!! aku pikir sudah waktunya kamu melangkah.