Minggu, 28 Januari 2018

Cerita Sidangku mendapat Gelar S. Si

24 Januari 2018, Alhamdulillahi rabbil alamin, hari Rabu kemarin aku sidang akhir skripsi yang menutup kegiatan dalam tahap memperoleh gelar S. Si, (Sarjana Sains) atau sarjana dibidang ilmu pengetahuan alam, atau Sarjana Fisika, memang ngga tepat waktu sih, tapi aku percaya mungkin hari itu waktu yang tepat. Hhehehehe

Oke, mengutip dari ulasan Kakak tingkat yang sangat menginspirasi (Teh Uswah), yang aku tangkap, sidang itu pertanggung jawaban kita karena sudah menyusun skripsi, mungkin akan ada waktu dimana kita mempertanggung jawabkan hidup kita semasa di dunia. Maka dari itu (hmm bahasanya yh) kita sebagai manusia harus berhati-hati dalam melakukan perbuatan semasa hidup, karena akan ada pertanggung jawaban atas apa yang telah kita lakukan nanti. . .

Banyak pelajaran yang aku peroleh selama menjadi mahasiswa di UPI, Gedung Jica FPMIPA menjadi saksi kegigihan mahasiswa untuk meraih mimpi, tidak sedikit kesulitan yang telah kami hadapi, mungkin orang lain akan berpikir sangat mudah menjadi mahasiswa hanya perlu kuliah dan hangout setiap minggu bersama teman, tidak perlu bekerja karena setiap bulan akan mendapat biaya dari orang tua. Tidak semudah itu, kita memiliki banyak masalah seperti manusia lainnya, kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar, jika gambaran sinetron tentang anak kuliahan itu menyenangkan itu salah besar!!!!!!!!

Saat orang lain hanya membutuhkan 3,5 tahun atau 4 tahun (8 semester) untuk menyelesaikan pendidikan S1 nya, aku membutuhkan lebih banyak waktu, dengan 5,5 tahun bayangkan, aku membutuhkan waktu sebanyak itu yah 11 semester lengkap sudah dengan skripsi yang diselesaikan. Menyesal????? Tidak sama sekali, karena setiap orang punya waktu masing-masing.

Terima kasih banyak Ya Allah Ya Rabbi, Mamah Bpa, Aden, sodara, temen-temen semuanya, kalian terus memberikan do'a dan dukungan. Jujur aku seneng banget, dan (ini lebay sih asli) Siti Azizah Sutisna terima kasih sudah bertahan dan terus berusaha, kerja bagus, aku senang kamu bisa melewatinya, semoga menjadi Ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya. Selamat Siti Azizah Sutisna, S. Si.

  (Terima kasih banyak Teh Cucu lucu dan Nia istri Younghwa udah dateng)

(Ida kita udah sarjana yah, ngga nyangka hhehehehe. . .)

(Selamat yah udah dapet gelar Sarjana Fisika)
(Makasih banyak Ghesa marketing ter-unyu dan paling cantik udah dateng)
(Lia sahabat terbaik semasa kuliah dari awal sampai akhir dan seterusnya, makasih banyak)

(Alhamdulillah . . .)
Oke baiklah (wkwkwk random bangetlah kata-katanya), intinya aku seneng dan bersyukur, aku tau hidup itu butuh perjuangan dan proses untuk mencapai suatu harapan, disamping keribetan administrasi menuju wisuda dan sebelum juga sesudah sidang, aku hanya bisa terus berdo'a dan berusaha semoga aku dapat melewati apa yang seharusnya aku lewati dalam hidup (asli gak nyambung banget), well setiap orang punya pilihan terhadap apa yang akan ia pilih dalam hidupnya, jika kamu berpikir itu takdir mungkin kamu akan bisa menghadapinya, tetapi jika itu bukan takdirmu mungkin kita hanya perlu bersabar dan menerima apa yang terjadi, selama kita yakin dan terus bergantung Kepada Allah aku yakin pasti akan ada jawaban yang terbaik untuk kita. Ingat manusia hanya berencana Allah yang menentukan, sekuat apapun usaha kita jika Allah belum berkehendak atas keinginan kita, yah mau gimana lagi???? Allah tau apa yang kita butuhkan, dan Allah akan memberikan jawaban atas apa yang kita do'akan, kalau kata Uni (sahabat waktu kuliah, namanya Nur dari Padang eh Payakumbuh deng) "Allah itu ontime zah, kita hanya perlu bersabar aja", makasih banyak uni ngena banget akan aku ingat selalu. Seperti biasa thankkkkkkkkksss udah baca, maafin kalau aku udah bikin tersinggung atau banyak salah, oke makasih banyaaaaaaaaakkkkkkk . . .


Selasa, 16 Januari 2018

AKU

Aku mencoba untuk meyakinkan lagi bahwa setiap orang mempunyai masalah yang harus mereka hadapi, seberat apapun itu pasti akan ada penyelesaian dari masalah tersebut, tidak adil memang saat yang lain dengan mudahnya tetapi aku merasakan lebih berat, aku hanya harus melihat lagi kenyataan yang sebenarnya terjadi, akan ada hikmah dari setiap masalah apapun, mungkin memang benar sangat sulit tapi aku tidak perlu mendramatisirnya aku memang suka Drama Korea, tetapi kehidupanku tidak seperti itu, kehidupan yang sangat sederhana tetapi terasa rumit . . .

Aku Siti Azizah Sutisna, 23 Tahun dan 11 Maret nanti tepat usia 24 tahun, terus berusaha mencapai mimpinya yang sebenarnya sangat simple namun mungkin dia sangat kebingungan, aku memang bodoh masih banyak yang tidak aku ketahui di usia yang banyak orang sudah tidak ragu lagi. Merasa telah menemui banyak kesulitan dan hampir menyerah aku tau itu sangat salah dan telah membuat orang terdekat sangat khawatir.

Aku bersyukur seharusnya, banyak yang sangat peduli, banyak yang juga mengerti, aku tidak boleh membenci keadaan, awal tahun yang berat yang aku rasakan, aku akan sangat mengingat tangisan di sore hari dengan langkah kaki yang sangat lemah, aku menangis di sepanjang langkah kaki, aku menragukan setiap do'a, sangat salah memang tapi aku merasa aku mulai lemah, aku harus yakin aku tidak sendiri aku percaya.

Aku tidak peduli akan hal yang mungkin untuk sebagian orang penting, tapi menurutku tidak, aku hanya akan terus menarik nafas dalam-dalam dan berdoa lagi menjalaninya lagi, percuma jika aku terus melawan apa yang tidak berjalan dengan baik, orang yang menyebalkan memang akan selalu ada, bahkan akupun dapat menjadi bagian tersebut untuk orang lain, tapi mungkinkan ini semua kesalahan ku????

Seperti teka-teki aku cerita dengan gamblangnya dan terus menerus mengutarakan kata demi kata, tapi perlu di ingat mereka mungkin sebenarnya tidak mengerti masalah yang sedang aku hadapi, aku cukup berterima kasih dengan perkataan yang cukup membuat goyah, dengan prasangka yang tidak benar, dan rasa penasaran, tapi aku yakin suatu saat akan ada waktu dimana aku hanya perlu mengingat apa telah aku lewati.

Terima kasih banyak Ya Allah, telah Kau berikan segalanya untukku sehingga hidup ini tidak terasa kosong, ampuni aku telah salah karena meragukan kekuatan do'a, aku tau selama aku berada di jalan yang Engkau Ridhoi, aku akan selalu memperoleh segala pertolongan, lindungi aku dari jalan yang tidak Engkau Ridhoi, Aamiin . . .