Rabu, 17 April 2024

Tiga Puluh

     Mimpiku tinggi setinggi anganku yang membuatku selalu percaya bahwa aku bisa mencapainya, namun semakin aku berusaha rasanya semakin jauh bayangannya pudar jejaknya hilang dan yang tersisa hanya butiran kegelisahan. Usiaku kepala tiga sekarang, dan aku  berterima kasih masih diberikan kesempatan hidup setidaknya aku tau bahwa aku masih menyaksikan drama kehidupan yang tetap berjalan. 

    Tidak menyangka bahwa akan ada masanya senyuman tulus menjadi terasa sulit jika harus selalu ada alasan kebahagiaan dibaliknya. Tidak menyangka bahwa senyuman juga dapat dipalsukan, dan tidak menyangka bahwa senyumanku tidak bersambut dengan alasan kebahagiaan tapi terkadang sebaliknya aku mulai tersenyum dengan hati yang pilu dan alasan yang lain. Kadang aku takut apakah respon dari tubuhku sudah mulai menggila tidak sesuai dengan tugasnya, senyuman indah itu berubah menjadi respon kepalsuan diri atas tindakan cepat yang aku pilih, bukan, bukan respon tubuhku yang salah, bukan juga pilihanku tapi inilah hidup, kehidupan sesungguhnya yang harus aku terima.

    Terkadang jawaban singkat berandai-andai selalu berputar di kepala, tidak menyalahkan pilihanku dan jalan hidupku, namun semakin dipikirkan semakin sesak rasanya di dada. Aku mulai menerima apapun yang akan melekat padaku dari penilaian orang lain itu bukan urusanku dan itu adalah pilihan mereka, jika parameter kebahagian itu seperti yang dikatakan setiap orang mungkin aku adalah antiheronya di sini bukan berarti aku pahlawan karena untuk menolong diri sendiri saja aku masih belum mampu dan itu tidak mengapa karena masih aku usahakan.

    Suamiku bilang aku orang yang sial karena selalu memiliki drama dalam hidupnya, awalnya aku termenung dan bertanya dalam benak, "apa benar yang dikatakan olehnya?" padahal aku selalu berusaha menerima apapun yang terjadi bukan berarti aku sudi dengan semua drama kehidupan yang ada, tapi aku tidak mau berlarut dalam suatu hal yang sebenarnya dapat aku hadapi meskipun penuh deraian air mata. Beruntungnya aku memiliki orang-orang yang selalu memberiku semangat dan nasihat yang membuat resah hatiku seperti terobati.

    Semuanya terasa dipersimpangan, aku tidak bisa memutuskan antara hitam atau putih karena spetrum warna itu sangat beragam diantara keduanya yang paling memungkinkan itu abu-abu, aku juga tidak tau antara ingin dan tidak ingin karena keduanya bisa muncul secara bergantian, semua terasa membingungkan seperti kata Aldi Taher, entah bahagia ataupun sedih karena gembira juga bersama duka. Tapi satu yang selalu aku yakini bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

    Aku tidak ingin menujukan ekpresi diri yang berlebihan dan tidak ingin menjadi pusat perhatian, ada atau tidak ada orang lain menganggap kehadiranku aku terima. Aku sudah tidak khawatir lagi dengan lukaku yang sudah aku anggap sembuh meskipun kadang tergores dan aku tidak dapat menghindarinya, aku sudah memafkan semua orang yang pernah membuatku terganggu dan akupun berharap begitu, dimaafkan oleh semua orang yang merasa terganggu olehku, aku tidak peduli dengan penilaian orang lain terhadapku karena akupun tidak ingin menilai orang lain hanya dari sudut pandang yang aku miliki tanpa tau apa yang sudah mereka hadapi rasanya tidak adil, aku tidak butuh disukai oleh semua orang karena aku juga tidak bisa menyukai semua orang, aku hanya perlu bersyukur dengan apa yang aku miliki dan tidak aku miliki atau belum aku miliki sekarang, semua itu baik untukku tetapi aku saja yang tidak menyadarinya. 

    Dari paragraf terakhir ini aku hanya ingin sampaikan bahwa plot twist kehidupan itu benar adanya, dan aku harus menerima bahwa biaya pemeliharaan untuk membuang sampah di rumah selebritis itu jauh lebih besar dari gaji yang aku terima untuk satu bulan, ironis memang tapi tidak mengapa itulah hidup yang aku tau di usia tiga puluh, aku sangat bersyukur karena aku bukanlah selebritis yang perlu repot-repot mengeluarkan biaya yang besar untuk membuang sampah.  Kita masih berjuang dijalan masing-masing semoga kita dapat menjalani hidup di dunia tipu-tipu ini.