Selasa, 15 Mei 2018

Fase Kehidupan (setelah lulus kuliah)

Lulus kuliah adalah salah satu fase hidup yang terjadi dalam hidup aku, setelah lulus semuanya terasa indah, tidak ada lagi tugas kuliah, tidak ada lagi revisi skripsi, dan aku dapat menjawab dengan senang hati studyku sudah selesai jika ada yang berkenan bertanya.

Tetapi aku ternyata salah, keindahan tidak bertahan lama, semua hilang seperti kabut, aku kira drama di dunia nyata tidak sama persis dengan drama yang aku lihat di layar kaca, ternyata sama saja,  waktu terus berlalu tanpa menungguku, lets go bercerita lebih rinci. . .

Aku melihat sekelilingku semuanya telah berubah, waktu yang terus berlalu memberikan cerita, aku melihat sisi kebahagiaan orang-orang, mereka memiliki caranya sendiri untuk bahagia, aku tau aku juga sama berharap seperti itu, tetapi aku tidak tertarik. . .

Aku bukanlah pusat grafitasi kehidupan, tanpaku dunia akan berjalan dengan semestinya, percayalah ini bukan keluhan, aku hanya ingin sedikit bercerita, apa bagusnya jika kita tahu lebih banyak dari yang lain, jika hanya diri kita sendiri yang mengerti. Aku berpikir apa yang harus aku lakukan????

Semua harus rapih, semua harus baik, dan semua harus layaknya normal seperti apa yang mereka inginkan, aku selalu berangan-angan untuk bermigrasi jauh dari tempat aku tinggal dan servive menjalani kehidupan. Tetapi tangisan ibuku membuatku dengan bulat mengurungkan niat yang ada. Aku pernah berbicara padanya aku ingin pergi ke Okinawa salah satu pulau yang berada di Jepang (entah mengapa aku memilih lokasi itu, ini terjadi secara random) seketika ibu syok mendengarnya diapun mencari berbagai cara untuk menghentikanku (ayolah ini belum tentu jg lho jadi) salah satu cara yang dia lakukan dengan memanggil Ustadz kerumah dan berharap aku mendengarkan nasihatnya.

Ibu selalu bilang "jangan egois, jangan memikirkan dirimu sendiri, ingat hidup bukan hanya dunia, ada juga akhirat yang kekal selamanya".  Well kasih sayang orang tua memang tidak akan pernah mengecewakan, aku masih berperan sebagai seorang anak, dan akan tau jika sudah menjadi seperti orang tuaku. Aku sangat berterima kasih untuk itu, untuk merasakan kasih sayang dari orang tuaku.

Sedari aku kecil hingga sekarang aku tidak pernah merasa ingin berada di usia yang aku inginkan, aku menikmati semua waktu yang ada, tahun demi tahun dan jenjang pendidikan. Tidak ada yang signifikan dan tidak terlalu menyedihkan, aku tidak pernah menjadi korban dan tidak pernah menjadi ancaman, aku sangat menghindari konflik bukan pencari masalah, tidak ingin menjadi pusat perhatian, dan percaya bahwa aturan harus di ikuti. The point is aku manusia normal yang baik yang mereka pikirkan, padahal yang aku lakukan bukan kebaikan tetapi hanya yang seharusnya saja.

Dan jika ada orang yang bertanya apakah aku bermasalah??? tentu saja, semua orang punya masalah termasuk aku, aku bermasalah dengan diriku sendiri dan di dalamnya, aku memiliki masalah hormon yang tidak stabil yang membuatku menunggu sampai usia 15 tahun baru mendapatkan mestruasi pertamanya (aku pikir aku bukan wanita sebelum itu) dan jerawat yang membasminya sama susahnya seperti membasmi koruptor, atau membasmi kemiskinan, keluarga yang genap 14 tahun tidak bertemu dengan ayah, daaaan banyak lagi. . .

Masih banyak fase kehidupan yang akan aku lalui, aku juga sangat ingin untuk menceritakannya, tapi untuk sekarang aku masih harus membenahi diri, mempersiapkan untuk fase berikutnya, entahlah aku masih bisa atau atau tidak karena aku percaya semua sudah ada yang mengaturnya, semuanya ada di Tangan Tuhan, jadi aku tidak perlu khawatir selama aku melakukan hal yang baik...