Kamis, 10 Oktober 2013

Pelajaran dari keran air kering


Hampir dua hari keran air di kostan kami tidak seperti biasanya, menjadi kering kerontang seperti tidak ada air yang dapat mengalir untuk kami gunakan, walhasil aktifitas jadi terganggu yaaaaah mau gimana lagi kalau bukan nebeng ke Mesjid sebelah. Keadaan semakin memburuk saat Bapak bilang mesinnya belum bisa jalan dan keranpun masih sama seperti sebelumnya kering kering kering . . .

Dan yang terlihat adalah cucian numpuk, piring kotor, kamar mandi nyaris tidak ada kehidupan (terlalu mendramatisir kah??) yaaaah memang itu kenyataannya.

Warga penghuni kostan mulai risih dengan keadaan sehingga mereka berinisiatif sendiri, ada yang pergi ke kostan teman misalnya, ada juga yang masih mencoba bersabar menunggu datangnya air seperti kita bertiga.

Keadaan juga sangat tidak mendukung sebentar lagi kita mudik untuk Hari Raya Idul Adha penghuni bawah sudah sangat sepi, mungkin mereka sudah pulang duluan.
Disaat inilah kita berpikir harus bersyukur disetiap keadaan, bukankan kemarin sebelumnya kita tidak punya masalah dengan keran air yang kering seperti sekarang, dan kita tidak memikirkannya seperti semua berjalan dengan mestinya dan kita sibuk dengan hal yang lain hingga membuat kami lupa untuk berterima kasih.

Yah seharusnya memang begitu harus berterimakasih Kepada Yang Maha Pengasih yang telah memberikan semua yang kita butuhkan tanpa kita sadari, sungguh Besar Karunia dan Rizky yang Kau limpahkan . . .

intinya kita harus selalu bersyukur dalam keadaan apapun, dengan adanya ini menjadikan kita untuk belajar bersabar, kita tahu sekarang bagaimana rasanya berada dalam keadaan sulit akan air, coba lihat bukankah masih banyak diluar sana sodara kita yang kesulitan air???
akan ada hikmah dalam setiap kejadian, apapun itu hanya orang beruntung yang dapat memetik pelajaran dibalik itu semua . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar