Jumat, 25 Juni 2021

MENIKAH

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

Setelah lama menghilang akhirnya muncul lagi (padahal ga ada yang nungguin jg sih) oke baiklah entah apa yang terjadi pada diri ini sehingga tergerak untuk menulis kembali di blog tercinta yang hampir terlupakan keberadaannya. Hey aku masih ada masih mau nulis kok tenang, dengan status barunya tentu saja (SOMBONG ANDA!!!!) 

Terakhir aku nulis itukan awal 2020, eh yang biasanya nulis berkala tapi karena drama-drama kehidupan terus menerus ga ada liburnya, jadi ga ada tulisan gaje aku hingga waktu sekarang ini baru deh nulis lagi. Sebenernya banyak banget yang terjadi di tahun kemarin, cuma ga tau kenapa males aja bawaannya. Maka dari itu (ceilah) aku mau rangkum aja semuanya semoga ngga males kaya aku yh bacanya hhehehe

Oh iya, makasih yh udah mau baca (udahlah cepetan) basa-basinya udah tadi. Tahun 2020 itu tahun yang menjadi mimpi buruk bagi semua orang (mungkin) yang tadinya hidup itu normal-normal aja eh pas tahun 2020 semua berubah dengan tidak pernah di sangka-sangka. Pandemi melanda Negeriku dan hingga saat inipun masih belum berakhir. Aku ga usah ceritain lengkapnya seperti apa karena di media manapun berita ini tidak ada hentinya, jika yang membaca berasal dari masa depan kamu bisa mencarinya di internet apa yang terjadi di tahun 2020, jika tulisanku adalah masa lalu dan pandemi sudah mereda aku, kami, kita sekarang dipertengahan 2021 masih berjuang bertahan dan berharap semua kembali seperti semula. 

Fokus!!! baca judulnya! Oke benar aku menikah di tahun 2020 tepatnya tanggal 7 Juni 2020 disaat pandemi sedang menjadi hal yang paling ditakuti. Back to before bulan Maret aku masih ingat pertama kali pemerintah memberitakan bahwa Indonesia terkena dampak Covid-19 dengan serius dan harus segera diatasi, salah satu upayanya adalah membatasi segala interaksi di ruang publik, sekolah tempatku bekerja diberhentikan untuk kegiatan secara langsung segalanya menjadi online, PSBB mulai diterapkan dan ada aturan untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa mengundang banyak orang, dan jika melanggar akan kena sangsi (denger-denger sih gitu) contonya pesta apapun itu atau acara pernikahan sebaiknya mengikuti prokes (paling takut sampe dibubarinlah, OH NO!!!). Tetapi 2 bulan berikutnya yaitu awal bulan Juni Siti Azizah Sutisna anak perempuan satu-satunya ibu Eja menikah (BOOM). 

Tentang pernikahan aku tak pernah membayangkan sebelumnya apalagi harus menikah disaat pandemi (lebay!! orang jg banyak keleuss) tapi aku termasuk orang yg menikahnya pas awal-awal gitu lho ngga seperti sekarang yg orang itu sudah terbiasa dengan situasinya. Terus kenapa??? Bukan tentang acara pernikahan tapi kedepannyapun aku sudah pikirkan, aku merasa diusiaku yang ke 26 pada saat itu sudah waktunya aku menikah bukan karena umur jg tapi secara naluri aku sudah merasakan aku membutuhkan seseorang yang ku sebut sebagai imam untuk hidupku. Allah telah menjawab do'aku dengan mendatangkan seorang laki-laki yang aku rasa bisa menghabiskan sisa umurku untuk terus bersamanya. Laki-laki yang berani dari keluarga baik-baik dan sinyalku berbunyi dengan nyaring saat dia ada seperti memberi tahu dialah orangnya, rasanya berimbang dia mencintaiku dan sama halnya akupun mencintainya tidak ada yang lebih dari keduanya siapa yang paling mencintai karena kita sama, Azizah untuk Ingga dan Ingga untuk Azizah (aaaah so sweet)

Seperti halnya seorang ibu ingin memberikan yang terbaik untuk momen sekali seumur hidup pada anaknya, namun itu semua harus luntur seiring situasi yang tidak memungkinkan. Tapi kegigihan tidaklah pudar semangat terus terpacu untuk mewujudkan hari berbahagia anak tercinta. Karena izin tak kunjung ada seakan kebingungan semakin melanda mamah dengan berani sampai mempertaruhkan pekerjaanya kata-kata yang keluar dari mulutnya "harus dipecatpun ngga apa-apa daripada teteh ngga jadi nikah" drama sih tapi aslian emang kenyataannya begitu (my Wonderwoman dan aku adalah Hulkwati anaknya).

Persiapan sudah sangat maksimal, semua kegiatan sebisa mungkin dilakukan di dalam rumah karena jika di luar rumah seperti biasanya ditakutkan akan terlihat banyak orang dan ada kemungkinan dibubarkan. Undangan secara online tidak ada undangan yang dibagikan ke rumah-rumah seperti biasa, lucunya desainnyapun aku yang bikin dan di kirim by phone saja, makeup aku percayakan ke neng Citra mua juga tetangga dan adik kelasku sudah sangat akrab, fotografer a Yusup yang aku kenal saat acara temanku menikah, baju akad aku menjahit ke teteh langganan dan kainnya sudah aku beli dengan mamah saat membeli persiapan yang lain, dekor tadinya ada yang aku ingin tapi kata mamah dekor teteh istrinya teman bapak saja itu jg bagus dan beneran bagus alhamdulillah, semua berjalan dengan baik dan lancar meskipun tidak 100% pasti saja ada hal-hal yang dilewatkan. 

Di sudut pandang mamahku, semua bercampur sedih, haru, bahagia, menjadi satu. Mamah selalu ingin yang terbaik untuk anaknya meskipun aku melihat belum tentu itu yang aku butuhkan. Disamping rumah mamah tempatku tinggal ada rumah masa kecilku sebelum aku pindah ke sana biasanya rumah ini dikontakan tapi sebelum aku menikah rumah dibiarkan kosong. Banyak yang bertanya untuk mengontrak tapi mamah selalu bilang sebentar lagi anaknya mau pindah kesitu. Sebulan sebelum menikah di bulan puasa mamah merenovasi rumah agar pas menikah nanti sudah nyaman untuk ditinggali. 

Sebagai seorang anak perempuan yang katanya punya pernikahan impian aku tidak pernah tau pernikahanku akan seperti apa jadinya, apalagi campur tangan orang tua sangat dominan kita yang akan menikahpun kadang mengalah. Tapi aku ingat pernah bilang ke mamah dan adikku klo acara nanti aku tidak mau terlalu berisik, ingin biasa saja dan alhamdulillah dikabulkan dengan keadaan saat pandemi. 

Perkara Wali nikahku, bapaku nun jauh di sana dibelahan dunia jang sangat jauh dari jangkauan, kepulangannyapun sangat tidak mungkin mengingat pandemi yang tidak bisa selancar biasanya. Tak mengapa bapa tidak hadir tapi aku tau do'a bapa selalu ada untukku dan bisa melihat lewat videocall. Beruntungnya aku punya adik laki-laki yang bisa menggantikan peran bapa pada saat itu. Aku bersyukur dan harus sadar bahwa tidak banyak porsi sedihnya karena harus kalah dengan lebih banyak kebahagiaan. Banyaknya keluarga yang mebantu membuatku sangat bahagia dan berterimakasih karenanya.

(Alhamdulillah Syah, cie cieeeee ekhmm)

Kenapa baru sekarang bercerita?? gpp aku hanya ingin saja tidak terburu-buru karena aku rasa awal pernikahan itu terlalu manis, setahun bersama sudah mulai ada warnanya, rasa-rasanyapun sudah mulai beragam tidak hanya manis saja. Pernikahan bukanlah hahahihi halal nikmat di dunia dan akhirat, kata siapa godaan sebelum menikah itu berat setelah menikahpun sama halnya selalu ada permasalahan, tapi seberapa kuatkah kita dengan komitmennya. Jika sebelum menikah kita disibukan dengan pertanyaan kapan menikah? segera setelah menikahpun kita akan disinggung dengan pertanyaan kapan punya anak? tidak mengapa itu hal yang sangat biasa dalam kehidupan akan terus ada sampai kapanpun step by step. Dari pernikahan aku banyak belajar dan akan lebih banyak lagi yang akan kupelajari kedepannya, intinya aku sudah sangat bersyukur dengan kondisiku sekarang ini. Ada jutaan kemungkinan bahkan milyaran yang bisa terjadi kepadaku keadaannya lebih buruk dengan keadaan sekarang apalagi yang harus aku lakukan jika bukan bersyukur.

(07062020)

Semua seakan seperti mimpi sekaligus kenyataan. Pesanku untuk yang belum menikah semua punya waktu terbaiknya tenang saja akan ada waktu terbaikmu untuk menikah, tidak usah terburu-buru tanyakan kembali apa yang mendasari untuk menikah, tujuannya akan seperti apa, ibadah bukan hanya menikah, tapi jika menikah untuk ibadah itu sangat baik, menghalalkan hubungan dengan orang yang kita cintai tentu saja baik tapi akan lebih baik jika tau kedepannya jangan hanya terburu nafsyu semata, cinta itu akan ada jika terus dijaga dan dirawat pilih orang yang tepat yang bisa bekerja sama menjaga cinta kalian. Kesiapan lahir batin. Jangan berharap lebih, bukan hanya kamu yang ingin diistimewakan tetapi pasanganmu jg. Redam egomu, jadikan sabar untuk solusi dari masalahmu. Semoga pernikahan kita menjadi pernikahan yang di Ridhoi oleh Allah S. W. T Aamiin...

(💕)

Dulu orang pakai masker itu aneh sekarang yang tidak memakai masker yang aneh, okeeee guys selalu jaga kesehatan patuhi prokes, semoga bumi kita pulih kembali. Random banget kan tulisannya yaudahlah yah namanya jg amatiran bukan pro. Makasih udah mau baca sampai sini. Sambung lagi nanti yah (kapan-kapan semaunya). Semoga sehat selalu semuanya....

(kita sekarang, setelah setahun yang lalu menikah)

Wassalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh...